21:11 wib

Aku,

aku takut lupa, aku takut ini terlalu menyakitkan untuk diingat, namun cukup indah untuk dilupakan, aku ..

Tak banyak kata yang bisa mendeskripsikan aku, karena sebagian besar kataku adalah kamu

Kali ini, kata aku akan banyak namun tetap kamu akan lebih banyak

dulu,

Aku tidak mengenal, namun aku berusaha menyelami

Aku tidak mempercayai, aku berusaha meyakinkan diriku

Aku ini egois, karena hanya tau ini untuk ku

Aku ini fluktuatif, karena sudah merasa dekat dengan sumber ku

Aku ini lemah karena sedikit daya

Aku ini tidak tau dimana karena tidak terfokuskan kemana

Kini aku hilang arah, karena tidak terarah

Aku tidak tau kemana karena lupa arah

aku pernah terfikir kesalahan ku, "tidak pernah dalam kehidupan seseorang tidak melakukan kesalahan." namun kesalahan terbesarku adalah berkata kali ini tidak akan salah, namun kenyataannya tetap saja kini aku kembali salah.

dia,

Dia biarkan ku jatuh, tidak menolong, menpang tangan malah lalu saja dia pergi seenaknya

Dia dihantui ragu, tapi tak peduli, gegabah jadi alasannya

Pandangan yang takkan kulupa, lama sudah aku tak punya

Lalu dia pergi, menunggu dipaksa, dirayu, untuk bicara

Sudah jauh, kini aku berjalan ditinggalkan dirimu

Tak kulihat lagi apa yang membutakan ragamu

Sementara kau sibuk dengan permainanmu

dengan hati yang lain nama yang lain

Sibuk merakit

Berbaliklah, lihat siapa yang ada di belakangmu

yang kau buat

Dia bilang telah salah langkah

kekaguman itu keliru arah 

puisi dan lagu yang sering ku tulis hanya itu yang dia mau

Tapi hati?

Dia harus tau cinta ini benar, bukan hanya mau biasa.

kamu,

Kamu tidak akan pernah tau perasaan yang berubah perlahan

dia tidak bisa dirubah cepat juga tanpa perlahan.  harus perlahan.

Karena melanjutkan kehidupan adalah hal yang mudah,

namun mengingat apa yang dilupakan dan ditinggalkanlah yang susah.

 “the most painful thing is losing someone in the middle process of loving too much and forgetting that you are special too”

Ini tinta yang kamu tulis di dalam bukuku,sedikit memberi warna di atas lembaran lembaran kosong yang sengaja aku buat hampa karena ketidakpercayaan. 

Namun, hasilnya tetap sama saja,

begitu juga

Sama.

ini Kesalahan ku,

terlalu berhati-hati sampai lupa menjaga hati itu sendiri .

M E N G A P A

Mengapa kamu memilih hitam untukku padahal ada pilihan putih

Mengapa ada pergi bila ada menetap

Mengapa kamu datang jika tetap akan pergi

Mengapa membangun jika tetap untuk dihancurkan

Mengapa ada jaring laba laba yang tergantung bila tetap menghalangi ruang

Mengapa mengubah rasa getir menjadi madu jika tetap bergetah

Mengapa ada malam yang menghilangkan keindahan matahari senja

Mengapa ada sepi bila ramai pun bisa

Mengapa terhenti bila bisa berjalan

Mengapa gelap padahal belum terang

Mengapa ada badai padahal Baru saja berakhir hujan disore hari, membawa keindahan pelangi

peretas gunda,pemenjara sepi, pembawa sejuk, pemanja rasa

Kamu

Kamu terlalu takut karam

Padahal belum terlihat batu besar pun belum tentu terbentang

Kamu terlalu waspada datangnya badai

Padahal bersiap siap pergi pun belum

Kamu terlalu cepat istirahat

padahal Kamu belum bekerja maksimal

Kamu terlalu jauh membawanya

padahal kamu belum terlalu jauh menapak di langkahmu sendiri

Kamu terlalu cepat berubah, jadi jahat

padahal kamu belum cukup lama menjadi baik

Kamu?

Kamu siapa?  Beraninya mengetuk pintu menunggu pintu dibuka, namun pergi saat penghuni rumah datang lalu pergi dan hanya mengucapkan maaf.

Apa kamu angin? Membawa air kemanapun kamu mau namun tidak menoleh saat tak menemukan jalan untuk terus melaju.

Kamu sendiripun tidak tau siapa kamu sesunggungnya. Sisi mana darimu yang jadi jahat.

Dimana teman mu, dimana dunia mu, coba kau ingat aku, aku jatuh cinta pada kekurangan mu, karena aku hanya teman pestamu, yang menghiburmu saat tak adalagi orang yang bisa kau hampiri, aku bisa apa.

jangan jauh-jauh

jangan menjauh

jangan pergi

jangan kemana mana

jangan begitu

jangan.

itu menyakitkan. 

12345678910

one heartbeat

two eyes crying

three word that never said again

four hand that never be held 

five finger showing apart of us, 

like fives morning youll pass in the hall

six loves note ripped and torn

seven days a week youll thinking of his passing

eight night song before you going bed

nine wishes that never be true

ten years before you relize you are not together and you are the one that ever we have 

kita satu tapi dua

kita sama tapi beda

kita koma namun titik

kita laju namun terhenti.

tonight i think, where is the man who has strengt to be true and ever to show him self as he is?

hiden

loose

losing

i know everything happened for a reasons, but sometimes i wish i knew what is the true reasons is.

selama ini, dan selamanya saya yakin anda orang baik, karena saya tidak mungkin mendustai apa yang sudah hati sendiri katakan, dan semoga akan tetap begitu, 

karena saya telah percaya, jangan menghianati kepercayaan itu. 

dengan tidak berbohong setidaknya itu cukup. 

sebagai hiburan saya, sebelum anda benar benar pergi.

setidaknya seperti anak kecil yang perhatiannya teralihkan untuk mainan ketika orangtuanya pergi ke kantor,

terimakasih, anda mengajari saya untuk lebih berhati hati namun tetap jangan melupakan hari itu sendiri.

terimakasih untuk menjadi satu warna diantara warna pelangiku.