lebih dekat dengan IPDN (institut pemerintahan dalam negeri)





lambang IPDN


HOLLA redie!
kali ini aku mau mengenalkan rumah kedua ku (ada yang bilang sekolah adalah rumah kedua, dan guru adalah orang tua ke dua). Institut pemerintahan dalam negeri (public administration institution/ institute goverment of  home affairs)
gedung wahanana wyata praja (sekretariat)
 

#latar belakang tulisan ini:
banyak orang yang bertanya ke saya dan rekan lain juga pasti waktu pake baju dinas di daerah, pertanyaanya beragam dan bermacam-macam, antara lain
1. mbak, kerja di mana?
2. mbak rapi banget, anak pramuka ya?
3. mbak, dari dinas dimana?
4. mbak masih ada kekerasan ya di sana?
5. mbak bayar berapa bisa masuk ipdn?
6. mbak bapaknya kepala dinas dimana?
7. harus banget ya pake baju itu terus kemana mana? sok banget sih biar dibilang sekolah di sana ya?
8. mbak jilbab nya harus banget ya dibuat kaya gitu?
9. wah calon camat ini ya (ini adalah kalimat yang sangat menenangkan, setidaknya alhamdulillah masih ada respon positif dari masyarakat, dan ga semua orang menelan mentah-mentah berita yang ada di tivi tivi tentang IPDN)

cerita ini bermula ketika saya sedang menjalan kan dinas cuti (libur pendidikan di daerah) saat masih menyandang dek kosong licin muda praja (tingkat 1). banyak banget pertanyaan pertanyaan yang harus saya hadapi, dan kadang saya hadapi dengan jawaban yang menjelaskan dan menegaskan, tapi kadang juga hanya dengan senyuman dan kadang dengan keheningan yang berisi kesabaran. intinya banyak sekali isu- isu yang menyerbak di masyarakat, banyak yang benar dan ada juga dengan tambahan bumbu penyedap yang di tambah kan masrakat aja.





ipdn.ac.id




pakaian dinas pesiar
IPDN adalah institut pemerintahan dalam negeri (dulu namanya STPDN). IPDN adalah gabungan antara sekolah ilmu politik IIP dan STPDN, merupakan sekolah kedinasan di bawah naungan kemendagri (Kementerian dalam negeri). pada awal di buatnya, ipdn berasal dari sekolah orang pribumi yang di buat belanda untuk menduduki jawabatan membantu pemerintahan kolonial belanda, lama kelamaan berkembang menjadi "sekolah camat", pada awalnya dengan nama APDN yang tersebar di berbagai provinsi di indonsia diisi oleh praja -praja ( praja adalah sebutatan mahasiswa di ipdn, di matra lain taruna.red) yang di siapkan menduduki jabatan birokrat administrasi negara (pns) di daerahnya, kemudian berkembang menjadi stpdn yang terpusat di jatinangor, jawabarat, jalan soekarno bersebelahan dengan ikopin, UNPAD, dan kampus ITB kampus jatinangor. jangan takut dengan rumor-rumor buruk yang ada di luar sana tentang apapun, (orang orang kadang emang kayak gitu, menjudge orang melalui kulitnya aja) buktinya banyak kok orang yang masih sehat wal afiat lulus dari lembaga tinggi kepamong prajaan ini, kini dengan nama IPDN sudah banyak sekali evolusi yang terjadi di kampus ini, tentunya kearah yang lebih baik. presiden Jokowi sendiri mengatakan pada saat pelantikan pamong praja muda 2015 (PPM 2015) IPDN adalah kampus pencetak kader-kader revolusi mental, dan penggerak revolusi mental di masa mendatang, kampus ini ialah rahim ibu pertiwi melahirkan kader kader birokrat dan pamong praja yang mengemong masyarakat bukan untuk di emong oleh masyarakatnya. jadi masih takut untuk menjadi praja ipdn?

 bersekolah di ipdn dimana semua fasilitas di danai oleh negara. jadi ketika sekolah di IPDN ini ga perlu pusing mahal mahal bayar SPPsemester, bayar kuliah per SKS jika remedial saat UAS. makan, minum, laundry, tempat tinggal, fasilitas olahraga, pakaian, semuanya di berikan oleh negara. sebab itu kadang anak ipdn menyebut diri mereka "anak negara" (kadang ada kebanggan tersendiri setiap kali menyebut kata tersebut)

pakaian dinas upacara, dipakai saat upacara besar

 selama sekolah di IPDN, semua siswa didik PRAJA diberikan uang saku sebesar rp. 250.000,00 setiap bulannya sebagai uang jajan praja memenuhi kebutuhannya (sebetul nya semua fasilitas sudah diberikan). dulu, praja ipdn diberikan gaji 80% PNS golongan 3A dan berstatus CPNS . (mantep kannn!!!)
semenjak kejadian kelam yang sempat menutupi ipdn dengan awan kelam karena kasus pemukulan yang memberikan korban hilang nyawa, sehingga regulasi baru di tetapkan, pencabutan status cpns masa praja, namun jangan bersedih Status PNS akan tetap diberikan seusai praja berhasil lulus dari pendidikannya baik D4/S1.( enak kan, di universitas mana coba bisa pasti dapet status PNS  setelah lulus kuliah? ) dan selama kuliah tidak merepotkan orang tua bayar uang pembangunan, uang kos, uang jajan, beli baju buat mix and match penampilan. kalo kamu kuliah untuk kerja sebaiknya kamu pilih sekolah kedinasan, tapi kalo kamu senang dengan dunia perkuliahan yang dinamis gapapa itu pilihan.

suasana damai di desa saat praktek lapangan

pesiar di daerah tempat praktek lapangan

masih ada kah kekerasan?
saya ini mas orangnya lemah, jarang olahraga tapi saya bisa kok masuk IPDN itupun mujur mujur dan bertahan, sekarang saya udah punya bintang satu sebagai madya praja, kalo kekerasan masih ada mungkin saya sekarang udah ga di sini mungkin udah melayang -layang diatas sana. saya masih disini karena saya nyaman berasa di sini (Eleeh.red), walau saya kuliah jauh dari orang tua, ada aturan dari ipdn yang tetap menjaga saya dari kejahiliaan duniawai, apalagi masa masa kuliah usia 18-24 tahun masa masa pencarian jati diri dan kadang kita sering melenceng dari jalan yang seharusnya, mau mengandalkan orang tua aja mungkin orang tua kita sibuk dan ga selamanya mereka selalu ada mengawasi kita, selain diri kita sendiri yang bisa mengontrol laju jalan kita mau kemana.

apa kelebihan yang saya dapatkan di IPDN ?
kalo kamu orang yang malas, orang yang ceroboh, orang yang plin-plan, pemalu, sama saya juga. tapi semenjak saya masuk ipdn, awalnya saya belum bisa menemukan enaknya apa dari dalam diri saya (selain fasilitas yang serba ada). tapi setelah 2-3bulan saya berada di dalam kesatriaan ipdn jatinangor sebagai muda praja saya berusaha menyadari dan mensyukuri;






siapa yang ga mau menggunakan baju seragam yang gagah dan berkilau seperti ini

bersama saudara satu asal pendaftaran
siapa yang ga mau meringankan beban orang tuanya atas biaya kuliahnya,
jauh dari orang tua mengajarkan saya mandiri, menentukan keputusan, tegas, dan tidak mudah cengeng, bertanggung jawab atas apa yang saya perbuat, menghormati orang yang lebih tua (disini diajari tata krama, etika dari hal kecil hingga hal besar)
yang pastinya jika saya tidak bersekolah di IPDN kapan lagi saya bisa menatap dan bersalaman serta berada dalam satu ruangan dengan pejabat petinggi negara, boro boro pejabat tinggi ketua RT aja susah minta ampun nemuinya pas saya bukan siapa siapa lah ini, jangan kan RT RW LURAH, dari deretan sekda walikota bupati sampe gubernur provinsi di datangin setiap lebaran, bahkan ada pejabat tinggi yang merupakan alumni satu almamater dan berhubungan sangat dekat seperti keluarga, kapan lagi saya bisa bertemu pak lurah, pak camat, kepala dinas semudah membuka pintu ruang kerja nya, kapan lagi saya bisa berteman dengan orang -orang dari setiap provinsi di indonesia bahkan tiap kabupaten kini saya punya kenalan jadi kalo mau kemana mana ya tinggal telfon minta kondisi tempat tinggal hehe dan dapet tour guide gratissssss. hehe
berasama rekan wisma dari berbagai provinsi-kabupaten di indonesia













jalan juang dan pembaretan muda praja angkatan xxvi

saat saya madya praja, saya tambah bersyukur saya berada di IPDN, semakin hari adaaaaa aja hal-hal baru dan yang diperbaharui dari lembaga ini, hampir setiap minggu seminar di adakan oleh menteri-menteri negara yang biasanya cuma bisa dilihat di tivi saja. setiap minggu hampir ada seorang pejabat tinggi/ kepala daerah'(gubernur/bupati) yang datang ke ipdn dan diberikan penghargaan lencana kehormatan pamong praja. bertemu dengan menteri dan pejabat seperti sudah biasa saat jadi praja.
terus kapan lagi saya bisa membuat mata orang tua saya bangga karena anaknya berada di antara orang - orang yang berasal dari seluruh nusantara dan di lantik langsung saat penerimaan sekolah serta kelulusannya nanti langsung oleh presiden dan di sirakan di tv-tv nasional
pelantikan pamongpraja muda oleh presiden (wisuda)

pesan pak syamsu khoiruddin selaku kepala bagian pengasuhan, banyak sekali yang harus saya syukuri setiap harinya selama bersekolah di IPDN. makan tiga kali sekali di waktu yang tetap dan tepat dengan lauk daging, ikan, ayam, lengkap tahu-tempe,buah, sayur, di beri makan tambahan.  setiap siang roti dan susu, diberi uang saku, dapat belajar dengan dosen dosen yang berasal dari latar belakang bukan orang main-main, dari profesor, doktor dan orang orang besar, seperti camat, lurah, mantan pegawai kementerian dan bahkan di sini bisa bertemu langsung dengan nama- nama yang dulu cuma bisa di lihat di buku-buku politik di toko buku. berada di ipdn menghirup udara segar setiap pagi, dikelilingi banyak pohon pinus, bercengkrama dengan orang-orang dari kulit putih sawo matang, hingga hitam, pakaian tersedia, listrik, air tidak perlu bayar.

selain di dalam kampus, ipdn juga sudah membawa saya ke kota kota yang dulunya mungkin tidak pernah saya rencakan bahkan pikirkan. sering juga ada dinas luar ke luar kota. praktek lapangan di daerah baru yang baru kita kunjungi, belajar dari bawah cara pemerintahan, mengenali orang orang baru dan adat istiadat baru selama kurang lebih satu bulan. terus nanti tingkat akhirnya praktek lapangannya(magang) ada yang ikut bakti karya praja dan ada yang latsidarda, jadi 5 matra bergabung dari tni AD, AAU, AAL, AKPOL, IPDN bergabung dalam integrasi taruna praja di suatu desa bareng bareng naik KRI, biasanya tempat latsitarda ini selain praja dan taruna nya yang keren, tempat yang dipilih juga pasti keren hehe

pertanyaan yang sering ditanyakan
masuk ipdn harus punya budget gede ya? harus orang kaya ya? bapaknya harus pejabat? harus pakai orang dalam?
 saya masuk ipdn sama sekali ga mengeluarkan uang, baik uang kasak-kusuk ataupun uang admininistrasi, karena sejak angkatan xxvi pola penerimaan ipdn dilakukan dengan sistem online (tes CAT) dan semua biaya gratis ditanggung pelaksana pemerintah. well, saya aja daftar ipdn orang tua saya ga tau, boro-boro mau nyiapin uang atau orang dalem pak, saya baru memberi tau orang tua iya minta uang, minta uang buat saya minta uang tiket  pesawat tes pantukhir. lah ? bisa simpulkan sendiri kan.

bener ga sih di IPDN ada kasus asusila/ pemerkosaan?
astaga entah ini dari mana asal nya, mungkin zaman dulu saya ga tau ya bener atau tidak adanya, tapi yang jelas sekarang pesiarnya pun beda putra putri, daerah wisma/barak dijaga. yang masuk kawasan lawan jenis jelas turun tingkat (hueeh). jadi semua itu tergantung masing-masing orang ya bukan masalah institusinya. orait?

setelah lulus dari ipdn prospek kerjaannya apa?

kerjaannya melayani, mengayomi, dan mensejahterahkan rakyat haha. jadi PNS LAH! katanya tu, dalam risalah negara proses pembentukan sekolah pamong praja, cikal bakal ipdn ini adalah perwirad di lembaga abdi negara.nah jadi lulusan-lulusan ipdn lebih di prioritaskan dalam naik jabatan, promosi jabatan dll, karena keunggulannya ada pada etika, loyalitas, dan disiplinnya. jangan salah ya PNS nya di bagian administrasi publik, public service. mulai dari staf pemerintahan bergolongan 3A sampai eselon 2 sekda.

apa yang dipelajari di IPDN?
sama seperti mahasiswa di fakultas FISIP belajar ilmu pemerintahan, administrasi publik, tata negara, hukum, ham, kepemimpinan, dll. sejenisnya. tapi bedanya, karena IPDN ini adalah boarding school, praja tinggal selamanya di dalam kesatriaan, cuma pas saat tertentu aja bisa keluar, cuti, pesiar, izin bermalam, dinas luar, atau dirujuk ke rumah sakit luar. ada aturan yang mengatur semua aktivitas yang harus kita lakukan.
ipdn menerapkan pola tri tunggal terpusat, ada pengajaran (seperti kuliah biasa, polanya sistem paket tidak bisa menentukan sks jadi minimal tamat 4tahun tidak bisa mendahului), pelatihan (pelajaran matakuliah melatih kepemimpinan, keahlian teknis, kemampuan bahasa, teknologi, dan bakat), serta pengasuhan (ibarat orang tua di rumah yang mengawasi anaknya seusai sekolah, mendidik etika dan menghukum yang salah jik tidak sesuai perintah atau aturan yang berlaku)


ipdn sudah ga ikatan dinas ya?
ini hanya hoax, seandainya terjadi mungkin karena negara ini udah tidak ada. karena sebagian daerah memang mengandalkan dan membutuhkan kader birokrat yang berasal dari ipdn, tak jarang ada daerah ber APBD besar memberikan tunjangan belajar kepada praja asal daerahnya full selama 4 tahun dan jumlahnya tidak sedikit, jadi pasti setelah lulus pasti ikatan dinaslah. lagi pula semua biaya ditanggung pemerintah, dan setelah lulus langsung diklat prajabatan dan penempatan lalu pns.

so, masih ragu melangkah mendaftarkan diri jadi praja?
sampai jumpa, kami tunggu di lembah manglayang!
ragu ragu?balik kanan, kembali~


apel victory, kegembiraan yang terekam dari layar tivi







abdi praja, jalan sakral, jalan lapangan parade, tempat air mata jatuh atas kesedihan praja yang dipecat, bahagia saat pengukuhan dan pelantikan, tempat para kader revolusi mental lahir











Comments

  1. Wow, u'r dabest 😚 btw menges ah baco uhh~

    ReplyDelete
  2. Bisa tanya tanya yang lebih lagi g kak.. Pengen bgt masuk ipdn sy

    ReplyDelete
  3. Mbak mau tanya, tes jasmani sama kesehatan nya apa aja?

    ReplyDelete
  4. Min kalo tes kesehatannya itu yg di cek apa aja ya? Tolong dijawab ya 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://spcp.ipdn.ac.id/spcp/conten/PEDOMAN%2520TES%2520KESEHATAN-OK.pdf&ved=2ahUKEwiAxNCjwsjcAhWPd94KHbORAJIQFjAMegQIAhAB&usg=AOvVaw0BPnQxkRgP2O_SHCPVt6PW

      Delete
  5. Kira2 lulus dri ipdn boleh langsung nikah atau ada masa berapa tahun dulubaru boleh nikah gitu? hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak blh klau gak slh,selesai pendidikan ada masa ikatan dinas selama 2 thn

      Delete
  6. Ikatan dinasnya berapa tahun?

    ReplyDelete
  7. Mba kalo mau masuk ipdn tapi mata minus bisa ga sih?

    ReplyDelete
  8. Mba kalo mau masuk ipdn tapi mata minus bisa ga sih?

    ReplyDelete
  9. Biaya makan di tanggung sendiri apa sudah di tanggung masyarakat ??

    ReplyDelete
  10. Kalo sudah jadi praja. Tiket pesawat itu biaya sendiri atau di tnggung ipdn?

    ReplyDelete
  11. Kalo sudah jadi praja. Tiket pesawat itu biaya sendiri atau di tnggung ipdn?

    ReplyDelete
  12. Pengalaman tmn IPDN+S2 UI+masa kerja 10thn gajinya 4jtan, tunjangan 3jtan.
    Masa kerja 0thn lebih rendah lagi gajinya.

    Nah mending masuk STAN masa kerja 0thn gaji 3jt tunjangan 5jt. Naik sesuai masa kerja.

    Jujur IPDN kerennya pas jd praja aja. Uda tamat hilang kegagahan itu. Nah gw kuliah biasa aja, as a banker di BUMN masa kerja 5thn gaji 10jt 22xgaji setahun.

    Kalau aku disuruh pilih sekolah kedinasan sih aku lebih pilih Stan, akpol, akmil. Selebih nya engga mau. Mending kuliah biasa kejar masuk BUMN.

    ReplyDelete
  13. Kak kalo ada bekas luka ditangan itu lolos tidk?

    ReplyDelete
  14. Kak,kalau masuk ipdn itu bisa berhijab atau tidak?

    ReplyDelete
  15. Kak kalo gigi gerahamnya yang bolong gimana ?terus kalo uang sakunya diterima perbulan atau gimana?

    ReplyDelete
  16. Thanks bloggers sangat benefit...Semoga saya..Hamim syahadat bisa lulus IPDN nanti,dan menajadi pamong praja.
    Aamiin yarrabbal alamiin

    ReplyDelete
  17. Thanks bloggers sangat benefit...Semoga saya..Hamim syahadat bisa lulus IPDN nanti,dan menajadi pamong praja.
    Aamiin yarrabbal alamiin

    ReplyDelete
  18. Hai kak, keren deh pengen masuk juga. Tapi orang gemuk boleh ga masuk situ? Atau disana ada orang gemuk kah? Gak ada ya kak? Hehehe

    ReplyDelete
  19. Masyallah, menginspirasi kak.kadang udah ga kepikiran mau masuk IPDN takut susah, tapi Allah selalu kasih orang² yg kasih motivasi seputar IPDN, jadi semangat pengin masuk IPDN. Semoga bisa masuk Aamiin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

21:11 wib

lirik owl city - fireflies